Trump hasilkan surplus US$ 27 miliar berkat tarif impor. Penerimaan bea cukai AS tembus Rp 1.830 triliun di bulan Juni 2025!
🔥 Trump Panen Rp 1.830 Triliun dari Bea Cukai! Ini Dampak Tarif Impor AS
Jakarta, 12 Juli 2025 – Amerika Serikat baru saja mencetak rekor baru dalam penerimaan bea cukai. Pada bulan Juni lalu, pendapatan dari bea masuk melonjak hingga US$ 113 miliar, atau sekitar Rp 1.830 triliun (kurs Rp 16.200). Kenaikan luar biasa ini disebut sebagai hasil nyata dari kebijakan tarif impor Presiden Donald Trump.
Menurut laporan Department of the Treasury, surplus anggaran yang dihasilkan pun mengejutkan: US$ 27 miliar hanya dalam satu bulan. Ini menjadi bukti bahwa tarif kini bukan sekadar alat perang dagang, melainkan mesin uang bagi negara adidaya itu.
📊 Pendapatan Bea Cukai Melonjak 4 Kali Lipat
Penerimaan bea masuk bruto mencapai US$ 27,2 miliar, sementara versi neto setelah pengembalian dana tercatat US$ 26,6 miliar. Ini merupakan lonjakan drastis dari bulan-bulan sebelumnya dan mencerminkan efek langsung dari tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh Trump.
"Saat Presiden Trump bekerja keras merebut kembali kedaulatan ekonomi, laporan hari ini menunjukkan rekor bea cukai – dan tanpa inflasi!"
— Scott Bessent, Menteri Keuangan AS
📈 Tarif Kini Jadi Pendapatan Keempat Terbesar AS
Tarif telah berkembang menjadi sumber pemasukan terbesar keempat untuk pemerintah federal, setelah:
- 💵 Pajak perorangan yang dipotong: US$ 2,68 triliun
- 💰 Pajak perorangan tidak dipotong: US$ 965 miliar
- 🏢 Pajak korporasi: US$ 392 miliar
Trump bahkan telah memproyeksikan bahwa tarif resiprokal akan mulai berlaku pada 1 Agustus, dan akan membawa masuk tambahan hingga US$ 10 miliar per bulan.
🚀 Target Rp 4.860 Triliun di Akhir 2025?
Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperkirakan, jika tren penerimaan ini berlanjut, maka total pendapatan bea masuk bisa menembus US$ 300 miliar atau sekitar Rp 4.860 triliun di akhir Desember 2025.
Namun, analis seperti Ernie Tedeschi dari Universitas Yale memperingatkan bahwa ketergantungan pada pendapatan tarif dapat menjadi pedang bermata dua. Ia menyebut ada risiko "kecanduan" terhadap tarif sebagai sumber kas negara.
🌍 Apa Dampaknya Bagi Dunia?
Kebijakan Trump bukan hanya berdampak pada neraca keuangan AS, tapi juga membawa guncangan pada rantai pasok global dan hubungan dagang internasional. Mitra dagang seperti Tiongkok, Uni Eropa, hingga negara berkembang harus bersiap menghadapi tekanan tarif baru.
Satu hal yang jelas: Trump telah membuktikan bahwa tarif bisa menjadi senjata ekonomi yang menghasilkan uang dalam jumlah besar — dan ia tampaknya belum selesai.
📰 Pantau Terus di finance.armaila.com
Dapatkan berita ekonomi global dan nasional yang tajam, cepat, dan terpercaya hanya di finance.armaila.com.
"Tarif bukan hanya alat perang dagang. Kini jadi mesin pendapatan negara."
— Armaila Finansial
📢 Bagikan artikel ini jika kamu merasa isu ini penting untuk diketahui orang banyak!